SINERGI JATIM - Di balik keagungan seni Tari Gandrung, rupanya terdapat sekelumit kisah pilu para penari yang menggeluti tari tradisional Banyuwangi itu di masa lalu.
Seperti kisah Aliyah alias Gandrung Lilik, warga Dusun Gayam Lor, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.
Perempuan yang kini berumur 63 tahun ini adalah salah satu dari sekian banyak tokoh legenda Gandrung di Tanah Blambangan. Namanya cukup tenar di tahun 1970an.
Namun dibalik ketenarannya tersebut, terdapat kisah tragis yang harus dialami Gandrung Lilik. Mulai dari rumah tangganya yang hancur, hingga ia menjadi sapi perah sang juragan. Berikut kisahnya.
Aliyah menggeluti seni Tari Gandrung saat usianya masih belasan. Tepatnya belum genap sebulan setelah dirinya menikah.
Baca Juga: Sinopsis Antares, WEB Series Remaja yang Menceritakan tentang Cinta dan Geng Motor
Kala itu dia didatangi oleh tetangganya yang berinisial B. Pria itu yang kemudian menjadi juragannya.
"Saya diajak bapak itu, awalnya dia tahu qiroah saya. Kata dia suaranya enak. Terus katanya mau dijadikan Gandrung," ujar Lilik.
Artikel Terkait
Difasilitasi Kemenkominfo, Bupati Banyuwangi Ikuti Digital Leadership Academy di Singapura
Truk Bermuatan Cabai di Banyuwangi Terjun ke Sungai, Sopir Selamat
Jarang yang Tahu! Banyuwangi Punya Sesar Wongsorejo, Mudah Bereaksi Ketika Ada Gempa
Jalan Rusak Depan Kantor Desa Banyuanyar Banyuwangi Ditanami Pohon Pisang Warga
Ratusan Kendaraan Plat Merah di Banyuwangi Nunggak Pajak