SINERGI JATIM - Festival Imlek yang digelar Pemkab Banyuwangi sejak Kamis (2/2/2023) hingga Sabtu (4/2/2023), di Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio ramai dikunjungi warga.
Selain menyaksikan kesenian asli Tionghoa, pengunjung juga bisa mencicipi aneka kuliner nikmat khas Negeri Tirai Bambu tersebut.
Seperti yang terlihat Jumat malam (3/2), ratusan pengunjung tampak memadati areal Kelenteng Hoo Tong Bio.
Ada yang sekedar menikmati suasana. Ada juga yang antusias mencicipi aneka kuliner khas Tionghoa di kawasan "Pecinan Street Food" yang disediakan di lokasi.
Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Resmi Ditunda, Panselnas Beri Sinyal Semua Peserta Lolos?
Seperti nasi ayam hainan, bebek dan ayam Peking, dimsum, kwetiau, dan masih banyak lainnya.
Aneka jajanan juga ada, seperti bakpao, kue keranjang, bakcang, burger Shanghai, dan sebagainya.
Semua penganan tersebut disajikan halal, sehingga siapa saja bisa menikmati.
Pengunjung bisa mencicipi kuliner sedap sambil menikmati nuansa pernak-pernik imlek.
Mulai dari live musik, ornamen serba merah, hingga hiburan tari barongsai yang menambah semarak suasana.
"Kulinernya banyak dan enak-enak. Suasananya juga menyenangkan. Happy sekali di sini," kata Santoso, salah satu pengunjung.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi M. Lutfi selaku pelaksana menjelaskan, Festival Imlek 2023 digelar tiga hari.
"Mulai Kamis. Puncak acara akan digelar malam ini, Sabtu (4/2/2023) yang rencananya akan dihadiri Ibu Bupati Banyuwangi" kata Lutfi.
Selama dua hari pertama, kata dia, festival dimeriahkan aneka hiburan dan pesta kuliner Pecinan Street Food pada pukul 16.00-21.00.
Pada puncak acara akan dimeriahkan beragam atraksi menarik, perpaduan budaya Tionghoa dengan kesenian nusantara, termasuk kesenian lokal Banyuwangi.
Di antaranya, kreasi Barongsai dan Leang Leong dengan tari Gandrung Banyuwangi dan beberapa kesenian daerah lainnya. Seperti Papua, Jawa, Bali, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Fenomena PNS Gadai SK Menjamur, Anggota DPR RI Guspardi Gaus Khawatir Kredit Picu Korupsi
“Tarian kreasi ini akan dibawakan 80 pemuda perwakilan lintas agama se-Banyuwangi. Ini bukti bahwa Banyuwangi yang dihuni banyak agama, etnis, dan budaya tetap bisa hidup rukun, damai, dan saling mendukung,” kata Lutfi.
Rencananya, kegiatan ini akan ditutup dengan launching Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Karangrejo oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Program Kampung Moderasi ini menyatukan berbagai perbedaan terutama dalam hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi.
Baca Juga: Surabaya Masih Menjadi Incaran! Berikut 5 Daerah di Jawa Timur dengan Jumlah PNS Terbanyak
Ini merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan Kantor Urusan Agama (KUA).
Dipilih Karangrejo karena agama di sini lengkap, mulai Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, hingga Konghucu. Dan mereka selama ini bisa hidup rukun dan damai.
“Selain itu, Kelurahan Karangrejo juga merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang mendapatkan nominasi Kampung Sadar Kerukunan. Harapannya, spirit moderasi beragama di wilayah ini bisa dicontoh desa/kelurahan lain di Banyuwangi,” tambah Lutfi.
***
Artikel Terkait
Fenomena PNS Gadai SK Menjamur, Anggota DPR RI Guspardi Gaus Khawatir Kredit Picu Korupsi
Contoh Soal Pilihan Ganda PPKN Kelas 11 Bagian 2 Undang Undang Dasar Negara berdasar Kurikulum Merdeka
Tes Kemampuan: Contoh Soal Essay PPKN kelas 11 tentang Undang Undang Dasar berdasar Kurikulum Merdeka
Bukan Sibuk Mengerjakan Album, Ini Alasan Jungkook BTS 'Puasa Media Sosial'
Liburan Budget Minim dekat Pelabuhan Gilimanuk! Bisa Keliling Pulau-Pulau Kecil Lho
Alhamdulillah, Guru ASN JF Bisa Naik Jabatan Tanpa DUPAK Lagi Sesuai PermenPARRB Terbaru, Begini Isinya!
Kalahkan Saturnus, Jupiter Resmi Menjadi Planet dengan Satelit Bulan Terbanyak dalam Sistem Tata Surya
Segera Dibuka! CPNS 2023 akan Fokus pada 3 Bidang Prioritas Ini, Apa Saja?
Tak Lagi Bingung, Inilah Penjelasan 14 Rukun Sholat Wajib yang Mudah Dipahami