Larangan Tegas Gubernur Bali! WNA Ugal-Ugalan Tidak Lagi Boleh Menyewa Motor, Hanya Boleh Pakai Travel

SINERGI JATIM - Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan bahwa saat ini Warga Negara Asing tidak diperbolehkan menggunakan sepeda motor.

Hal itu dilakukan karena perilaku dari sejumlah Warga Negara Asing yang ada di Bali akhir-akhir ini menjadi sorotan publik mengendarai motor ugal-ugalan yang membahayakan keselamatan.

Dalam jumpa pers, Gubernur Koster menyampaikan terdapat kasus 5 Warga Negara Asing yang akan dideportasi karena telah melanggar administrasi izin tinggal dan pelanggaran lain di kantor Kanwil Kumham Bali pada Minggu, 12 Maret 2023.

Baca Juga: Dibuka Hari Ini, Berikut Syarat Pendaftaran Program Mudik Gratis 2023 yang Diselenggarakan Kemenhub

“Menyewa atau meminjam motor sekarang tidak lagi diperbolehkan. Warga Negara Asing yang berkunjung ke Bali harus menggunakan Travel dalam berpergian,” tegas Gubernur Koster.

Gubernur Koster juga menambahkan aturan tersebut sebenarnya sudah ada sejak awal tahun 2023 tentang tata kelola pariwisata Bali. Namun lantaran masih pandemi Covid-19 wisatawan sepi sehingga tidak berjalan sepenuhnya.

Gubernur Koster menyoroti kasus Warga Negara Asing yang baru-baru ini keberatan terkait suara kokok ayam milik warga lokal yang berdekatan dengan tempat mereka menginap.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur Capai 1.300 M ke Arah Kali Bebeng

Dengan tegas Gubernur Koste mengatakan wisatawan seperti itu tidak perlu berkunjung ke Bali. Dan menyarankan warga memelihara ayam yang banyak.

“Silahkan warga pelihara ayam yang banyak,” ucap Koster geram.

5 Warga Negara Asing yang dihadirkan di dalam pers yang akan dideportasi sejumlah 4 orang merupakan 4 orang warga Nigeria dan 1 orang warga Rusia.

Gubenur Koster memberikan usul agar Visa On Areal (VOA) untuk Warga Negara Rusia dan Ukrania dicabut.

Baca Juga: Di NTT Ada Pantai Oetune Yang Memiliki Gurun Pasir Yang Luas, Coba Kamu Cek Kebenarannya Saat Liburan Besok

Alasannya untuk menjarin banyaknya wisatawan asal ke dua negara itu datang ke Bali mengingat negaranya dalam situasi perang. ***