Baca Juga: Wajib Tahu, Kebiasaan Sepele yang Bikin Lampu Rem Padam dan Gosong
“Kemarin juga nyampaikan, ada ahli geo vulkanik. Itulah yang kita minta untuk melakukan telaah, kajian. Itu jelas bisa dipertanggungjawabkan. Sebetulnya blue fire itu alami bukan?” ungkapnya.
Jika memang hasil kajian ilmiah menyatakan bahwa fenomena blue flame ini terjadi secara alami, maka pihaknya tidak akan menutup mata akan potensi tersebut.
BBKSDA akan menjadikan fenomena blue flame sebagai atraksi utama di TWA Kawah Ijen. “Kalau memang itu alami bisa menjadi objek utama. Misalnya merefrensikan bisa dipukul 2, ya kita membuat kebijakan pukul 01.00 (dibuka) bukan pukul 03.00,” tegasnya.
Sebaliknya, ketika belum ada kajian ilmiah secara jelas terkait fenomena blue flame tersebut, maka siapa yang akan bertanggungjawab ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ketika ada wisatawan yang memaksa turun ke dasar kawah untuk melihat blue flame.
Baca Juga: Suami Jangan Keburu Marah Jika Istri Cerewet, Gus Mus: Bisa Jadi Pelancar Rizki
“Kalau belum ada kejelasan, siapa yang bertanggungjawab akan keselamatan wisatawan yang turun ke bawah. Kan belum ada kajian ilmiahnya,” tegasnya.
Artikel Terkait
Fakta Terbaru: Api Biru di Kawah Ijen Satu-Satunya di Dunia?
Blue Flame Satu-Satunya di Dunia, Kawah Ijen Ternyata Peninggalan Gunung Ijen Purba
Wisatawan Harus Rogoh Kocek 1,5 Juta Agar Bisa Saksikan Fenomena Blue Flame TWA Kawah Ijen
Ini Kata BKSDA Banyuwangi Terkait Keluhan Wisatawan Atas Mahalnya Paket Wisata Blue Flame Kawah Ijen
Paket Wisata Blue Flame Kawah Ijen Seharga 1,5 Juta, BKSDA: Ada Oknum Bermain
Wisatawan Keluhkan Mahalnya Paket Blue Flame Kawah Ijen, Disbudpar Banyuwangi Surati BKSDA